Saya bukanlah orang
yang pandai. Kemampuan intelektual saya masihlah berada pada level rata-rata
bahkan mungkin bisa jadi dibawah itu. Saya bisa bertahan sampai pada tahap ini
karena kebaikan Allah yang selalu menopang kehidupan saya dan tentu saja doa
dari dua manusia terkasih dalam hidupku, mama dan bapak. Benar apa kata salah
satu dosen saya, bahwa skripsi itu bisa terselesaikan bukan karena pintar atau
tidaknya kita, tetapi mau atau tidak kita mengerjakannya. Namun cerita masing masing
orang akan berbeda pada tahapan ini. Ketika kita sudah bersegera untuk
mengerjakannya dan setengah berlari untuk mengejar target, kita harus berbesar
hati ketika dosen pembimbing kita pun sedang mengejar deadline yang sama untuk
kuliahnya. Sehingga kita sebagai mahasiswanya hanya bisa mengikuti jadwal dan
waktu luang dosen untuk dapat melaksanakan bimbingan. Syukur bisa bimbingan 2
minggu sekali, walau sering pula dalam sebulan hanya satu kali bimbingan. Saya
seringkali iri dengan teman-teman lain yang seminggu sekali bisa melaksanakan
bimbingan. Tapiii yah apa mau dikata, mari kita saling mendoakan saja semoga
urusan dosen pembimbing dipermudah dalam studinya, sehingga kita pun dapat
merasakan kemudahan itu untuk bimbingan (itu nasehat yang selalu mama berikan
untuk membesarkan hati saya, terima kasih ma untuk energi positif yang selalu
diberikan).
--
Diawali dengan target
untuk bisa melaksanakan sidang akhir di bulan juni, ternyata harus meleset
sehingga saya baru bisa melaksanakan seminar usulan penelitian (SUP) pada awal
bulan juli. Sehingga targetpun berubah, untuk bisa melaksanakan sidang akhir di
bulan agustus (tujuannya pasti supaya tidak harus mengeluarkan biaya lagi untuk
semester 9, meringankan beban orang tua, hehe). Itupun setelah sebelumnya saya
harus menahan sedikit rasa kecewa karena acc untuk mengikuti seminar saya
dapatkan sehari setelah pendaftaran untuk mengikuti seminar bulan juni ditutup.
Mau tidak mau saya harus menunggu satu bulan kedepan untuk bisa mengikuti
seminar. Tidak apa-apa, sambil menunggu waktu seminar sebulan kedepan, saya
menggunakan waktu itu untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk
pembuktian hipotesis. Sehingga setelah seminar, jeda waktu untuk menggarap dan
menyelesaikan bab 4 tidak akan memakan waktu lama. Namun, lagi-lagi saya harus
berbesar hati untuk menerima kenyataan bahwa sampai bulan agustus, skripsi saya
belum dapat di acc untuk mengikuti sidang akhir. Dan target untuk sidang di
akhir bulan agustus harus rela saya kubur. Dengan sedikit kekecewaan di hati,
dan permintaan maaf kepada kedua orang tua saya karena harus mengeluarkan biaya
lagi untuk kuliah saya di semester berikutnya.
Sebelum saya mengikuti
sidang akhir, saya harus mengikuti ujian komprehensif dengan syarat minimal 2
minggu sebelum sidang akhir. Saya mendapat jadwal ujian komprehensif di tanggal
8 oktober, saya sangat berharap bisa melewati ujian ini dan lulus dalam satu
kali ujian agar saya bisa mengikuti sidang di akhir bulan oktober. Sedikit
cerita saat ujian komprehensif. Dosen penguji saya saat itu adalah pak agus
yang merupakan kepala laboratorium prodi, sehingga ujian dilaksanakan di ruang
kerja beliau yaitu di laboratorium. Saya masuk ke ruang ujian pada jam 8 pagi,
dengan perasaan yang wahh tidak bisa saya gambarkan. Rasanya ingin menangis,
deg-degan luar biasa, berharap hari itu segera terlewati. Materi ujian yang
telah saya pelajari dari bahan kuliah semester 1 hingga semester 7 rasanya
berlarian entah kemana saat duduk berhadapn dengan pak agus. Ingin lari keluar
ruangan saat itu juga. Tapi....bismillah saja. Allah mudahkan, Allah lancarkan,
Allah mampukan....aamiin.
Saat pertanyaan pertama
diajukan, saya mencoba menjawab semampu saya. Hingga pertanyaan pertanyaan
selanjutnya diajukan pak agus. Alhamdulillah pak agus mau bersabar menunggu
saya menjawab sambil menggali memori saya dari apa yang saya baca tentang
pertanyaan beliau. Hingga waktu 1,5 jam tidak terasa telah terlewati. Tiba saat
menunggu keputusan pak agus apakah saya lulus atau tidak dalam ujian ini. Saya
sudah mempersiapkan mental apabila harus mengulang ujian ini, saya tidak cukup
percaya diri dengan jawaban-jawaban saya tadi. Namun ternyata saya langsung
lulus ujian komprehensif ini...tanpa bisa saya tahan air mata saya jatuh. Ah
malunya, kenapa tidak bisa saya tahan untuk tidak menangis. Pak agus langsung
bertanya kenapa saya menangis, saya hanya menjawab terima kasih. Pak agus
bilang, ini karena kerja keras saudara tidak perlu berterima kasih. Rasanya
lega luar biasa bisa melewati ujian ini. Saat keluar ruangan, lagi-lagi air
mata tidak dapat saya tahan, kalo dilihat orang pasti mereka menganggap saya
cengeng dan lebay banget haha, beruntung lab ada di lt 3, dan sepi tidak ada
orang.
Tinggal satu tahap lagi
yang harus dilewati, sidang akhir! Saya baru bisa mendapat acc dosen pembimbing
seminggu sebelum sidang akhir dilaksanakan. Beruntung saya masih bisa
mendaftarkan nama saya, padahal hari itu teman-teman lain yang namanya sudah
terdaftar untuk sidang tanggal 28 oktober sudah diberi pengarahan. Saat mereka
diberi pengarahan, saya baru bertemu dengan dosen pembimbing saya dan
alhamdulillah bisa langsung di acc hari itu juga untuk mengikuti sidang akhir.
Ah benar-benar detik-detik yang tidak ingin saya ulangi seperti saat seminar
sehingga saya harus menunggu sebulan lagi. Tapi Allah Maha Baik...saya masih
bisa mendaftarkan nama saya hari itu untuk mengikuti sidang tanggal 28 oktober.
Benar, apa yang kita perjuangkan dan kita yakini pasti akan bisa kita dapatkan
dengan ikhtiar langit dan bumi tentunya. Kalo kata sahabat saya mah, ayo doanya
ngaborobot, doa ngaborobot ^_^
--
28 oktober 2015,
bertepatan dengan hari sumpah pemuda dan akan menjadi hari yang bersejarah dalam
kehidupan saya. Hari yang saya tunggu-tunggu sekaligus hari yang ingin saya
hindari (kalo bisa, hehe). Perjuangan tahap terakhir dalam kuliah saya untuk
memperoleh gelar sarjana ekonomi setelah menempuh kuliah selama 4 tahun
lamanya. Walaupun memang sudah 2 bulan masuk semester 9 sebenarnya hehe. Ahh
jika harus flashback ke masa-masa diawal perjuangan kuliah ini, saya rasa akan
banyak air mata yang menetes. Terima kasih ya Allah Engkau Maha Baik...^_^
Pembukaan sidang baru
dilaksanakan pada jam 9, dan dibuka langsung oleh bapak dekan. Ah perasaan saya
semakin tidak karuan untuk melewati dan menjalani hari ini. Bismillah
bismillah....ayo irni you can do it, haha. Jam setengah 10 nama pertama
dipanggil, dilanjutkan dengan nama kedua dan nama-nama selanjutnya. Hingga
dzuhur terlewati dan menunjukkan jam 2 siang, nama saya belum juga dipanggil.
Hingga ashar menyisakan hanya nama saya saja yang belum dipanggil. Saya mulai
merasakan sesuatu yang tidak beres, ada apa ini? Kenapa nama saya belum juga
dipanggil, padahal dosen penguji saya saat itu saya lihat sedang tidak
berkegiatan di dalam prodi. Begitu juga dengan dosen-dosen yang lain. Hingga
jam setengah 4, keluar teman saya Relita yang baru selesai sidang dari dalam
ruang prodi. Relita diberitahu bu silvi kalo saya mau dieliminasi dari sidang
hari ini, dikarenakan dosen pembimbing saya tidak hadir dan tidak ada surat
keterangan yang prodi terima. Saya kaget dan langsung lemas, bagaimana ini?
Haruskah hari ini berakhir seperti ini?
Baru saya ingin
melangkahkan kaki ke dalam prodi untuk meminta kejelasan status saya hari ini,
keluar akang dari angkatan 2009 yang juga sidang hari ini dari dalam prodi
“Irni dipanggil ke dalam”. Saya langsung bergegas membawa tas dan map berkas
untuk sidang, apapun yang terjadi saya harus siap untuk hari ini. Ternyata di
dalam prodi, saya dipersilakan masuk untuk mempersiapkan persentasi, saya mulai
lega. Tapi ketika saya sibuk mempersiapkan laptop dan lcd, saya dengar
percakapan dosen, bahwa saya memang tadinya akan dieliminasi, tapi melihat saya
yang sudah menunggu dari pagi hingga sore, saya diizinkan juga untuk sidang
hari ini. Dan alhamdulillah kedua dosen penguji saya bersedia untuk menguji
saya walau tanpa dosen pembimbing. Terima kasih ya Allah...ah lagi-lagi saya
ingin menangis, tapi untuk kali ini saya tahan, hehe. Saya harus konsentrasi
untuk persentasi dan menjawab pertanyaan saat sidang. Bismillah...
Setengah 5 sore saya
baru keluar dari ruang sidang, dengan perasaan haru akhirnya hari ini dapat
saya lewati. Ketika saya keluar ruangan, teman teman semua menyerbu saya. Ahh, lagi
lagi rasanya ingin menangis saking harunya, dan menelepon mama untuk curhat. Terima
kasih untuk teman-teman yang sudah hadir dan memberi semangat hari ini. Baru
lima menit saya keluar ruangan, semua peserta sidang dipanggil ke ruang
pertemuan untuk yudisium. Saya sudah berserah sepenuhnya, apapun hasilnya,
lulus tidaknya biar Allah yang berhak menentukan. 10 orang yang sidang hari
ini, kami berbaris dihadapan dekan dan beberapa perwakilan dosen akuntansi.
Dekan mulai membuka yudisium, dan mengumumkan hasil sidang hari ini. Satu
persatu nama kami dipanggil dan diumumkan nilai yudisiumnya. Tiba giliran nama
saya dipanggil, dan diumumkan ‘Lulus’. Alhamdulillah rasanya ingin menangis
(lagi) dan sujud syukur saat itu. kami semua yang sidang pada hari ini
alhamdulillah lulus dengan nilai yang memuaskan. Alhamdulillah saya bisa
mendapat nilai yudisium terbesar kedua setelah teman saya Relita. Saya hanya
bisa mengucap alhamdulillah yang tidak henti-hentinya, ya Allah nikmat mana
lagi yang bisa saya dustakan? Engkau Maha Baik ya Allah...terima kasih untuk
setiap kekuatan yang Kau beri, untuk setiap keihklasan yang Kau selipkan dalam
hatiku, untuk setiap kesabaran yang selalu Kau sirami di hatiku hingga aku
dapat berdiri pada hari ini dengan gelar Sarjana Ekonomi...terima kasih ya
Allah ^_^.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar