Selepas kuliah, ada
tuntutan yang tanpa diminta namun rasanya menjadi sebuah ‘keharusan’ bagi diri
saya pribadi agar ilmu yang didapat selama kuliah dapat diamalkan. Sempat
merasakan magang selama kurang lebih 2 bulan di sebuah bank syariah, sehingga
saya merasakan sepertinya dunia kerja seperti ini tidak cocok bagi saya. Ada-hal-hal
prinsipil yang tidak dapat saya temukan disana. Inilah yang membuat saya sangat
pemilih dalam memutuskan ingin bekerja dimana. Prinsip saya bahwa bekerja tidak
hanya untuk mencari rizki, tapi juga mencari keberkahan dan keridhoan Allah
akan segala hal yang kita kerjakan di dunia ini. Hehe berat memang. Tapi saya
seorang yang memegang prinsip. Dan prinsip itulah yang selalu membuat saya
memiliki batas akan hal-hal apa saja yang bisa saya lakukan dan tidak bisa saya
lakukan.
Awalnya saya ingin
‘banting setir’ dari dunia akuntansi, ingin mencari pekerjaan sebagai seorang
editor buku (kembali ke hobi saya). Namun ternyata takdir berkata lain,
sepertinya memang harus ada ‘pengamalan’ dari ilmu yang diperoleh selama
kuliah. Daaaannnn kini di sebuah yayasan pendidikan yang fokus pada tahfidz
quran, saya bergabung disana sebagai seorang admin keuangan di divisi TK, TAUD
dan Kursus Tahfidz. Awalnya saya tidak mengira bahwa akan menjadi seorang admin
keuangan di sekolah, ternyata ini salah satu jawaban dari Allah. Dulu saya
pernah memiliki keinginan, jika memang harus bekerja di bidang akuntansi, saya
ingin bekerja di sekolah (TU) dan inilah jawaban Allah dari keinginan itu. Dan alhamdulillah
ini jauh lebih baik dari ekspektasi saya. Disini tidak hanya sekedar sekolah
bagi anak-anak tapi juga menjadi sekolah bagi saya. Malu rasanya ketika melihat
anak usia balita sedang bermain sambil menghafal Quran, tapi saya yang sudah
sebesar ini? Ah seperti ditampar bolak-balik.
Tidak hanya itu saja. Saya
semakin betah disini saat diberi tawaran untuk mengajar anak-anak yatim yang
juga mondok di sana. Yayasan ini memang memiliki program tahfidz juga untuk
anak-anak yatim piatu di sekitar daerah yayasan. Ada 23 anak dari usia 5 tahun hingga
usia SMP. Saya memang tidak mempelajari agama secara khusus kecuali saat mondok
dulu, jadi insya Allah ada sedikit bekal ilmu yang bisa saya bagikan kepada anak-anak.
Pembentukan karakter dan akhlak yang diutamakan dari pengajaran ini, sehingga
bismillah saya terima tawaran untuk mengajar PAI. Dan dijadikan guru badal jika
guru-guru lain tidak bisa hadir. Hingga jam kerja yang tadinya dari jam 8 pagi
hingga jam 4 sore, kini ditambah dengan mengajar anak-anak dari jam 4 hingga
setengah 6 sore. Lelah memang. Setelah seharian bekerja, kemudian dilanjutkan
mengajar di sore harinya. Tapi walaupun lelah, hanya fisik saja yang merasakan.
Hati ini selalu merasa senang setelah selesai di hari itu. Memberi sedikit ilmu
yang saya punya, melihat senyum mereka saat belajar, mendengar cerita dan
celotehan mereka, ah sesuatu yang membahagiakan bagi saya. Ada satu kepuasan
yang tidak bisa saya dapatkan di tempat lain. Dan hanya ucapan syukur atas
takdir Allah saya bisa dipekerjakan di sini dan dipertemukan dengan mereka. Belajar
banyak hal dari mereka, terutama tentang rasa syukur yang seringkali luput dan
terlupakan atas semua nikmat yang Allah beri dalam kehidupan saya.
Selain dengan anak-anak
pondok yang semakin hari semakin saya cintai, disinipun saya bekerja dengan
orang-orang yang luar biasa. Orang-orang sederhana dengan pemikiran luar biasa mereka
yang selalu membuat saya kagum. Walau dengan berbagai keterbatasan yang ada,
mereka terus bersatu dan bergerak maju. Hal ini seringkali membuat saya malu. Apa
yang sudah saya berikan untuk perjuangan bagi agama ini???? Ah kembali ditampar
untuk hal ini. Allah Allah Allah...Robbighfirlii...
Kesempatan untuk
bergabung dalam perjuangan ini, bergerak dan maju bersama orang-orang luar
biasa ini adalah suatu hal yang sangat saya syukuri. Terima kasih ya Allah,
semoga kisah indah ini akan terus berlanjut. Walaupun jalan ke depannya tidak
akan selalu mudah, tapi saya selalu yakin bahwa Allah pasti akan menolong
orang-orang yang berjuang untuk agama-Nya.
_15 mei 2016, malam hari di Bandung yang mulai terasa semakin dingin _
Tidak ada komentar:
Posting Komentar