life is a journey

life is a journey

Senin, 26 Agustus 2013

Ah, Surga Masih Jauh..



Ah, surga masih jauh. Jauh, bahkan sangat jauh.

Ketika kehidupan memberi alasan untuk meneriakkan kebebasan, justru di belahan bumi sana saudara saudara kita hidup dalam tekanan dan penderitaan. Ada yang berada dalam tekanan pemerintahannya sendiri yang dialami saudara kita saat ini di Mesir. Ada yang bertahun-tahun bahkan berpuluh tahun memperjuangkan kemerdekaan bangsanya yang berada dalam tekanan kafir laknatullah. Ada yang sampai diusir dari negaranya sendiri karena tidak diakui kewarganegaraannya. Tapi yang kudengar, bahwa mereka terus melahirkan generasi-generasi penghafal quran. Mereka bertahan dengan segala keterbatasan hidup yang senantiasa dicekam ketakutan, entah 1 menit ke depan apakah kemerdekaan itu masih bisa mereka angankan dan perjuangkan. Mereka bertahan dengan keyakinannya untuk membela kebenaran yang mulai tertutupi oleh kezaliman penguasa.Dan mungkin sampai saat ini, di negara kita sendiri masih banyak saudara kita yang berada dalam tekanan, walau mungkin tak terekspos media.

Saya pernah menjadi saksi dari kisah sahabat saya sendiri yang akhirnya keluar dari pekerjaannya karena gerak lingkupnya di perusahaan yang mengekang karyawannya untuk melaksanakan kewajiban 5 waktunya. Padahal kebebasan untuk beribadah sudah diatur dalam undang-undang. Dia takut pada Rabb-nya bila terus meninggalkan kewajibannya, dan akhirnya dia memutuskan untuk keluar. Padahal saat itu saya tau dia sangat membutuhkan pekerjaan tersebut. Awalnya dia berada dalam dilema yang mungkin terberat dalam hidupnya apakah dia tetap bisa mendapatkan pekerjaan kembali di zaman yang serba ‘menyulitkan’ ini. Namun dengan keyakinannya bahwa rezeki bisa datang dari arah manapun yang Allah kehendaki ,maka dia pun keluar dengan hati yang luar biasa lapang. Dia ceritakan bagaimana kini hatinya luar biasa tentram walau harus menjadi pengangguran, namun dia yakin Allah kan mengganti semua itu dengan hal yang jauh lebih baik dan lebih indah dari apa yang pernah dia raih sebelumnya.

Ah, ku rasa surga semakin jauh. Jauh dari ibadahku, jauh dari kesabaranku, jauh dari pengorbananku, jauh, jauh, jauh....

Mungkin langkah kaki ini tak kan pernah sampai ke tanah saudaraku di sana. Suara orasi pun, aku tak pandai untuk bisa meneriakkannya seperti mereka yang melakukan aksi solidaritas di mana-mana. Aku hanya seorang saudara yang mungkin hanya bisa menangis dan menjerit mendengar berita-berita itu di media. Namun dengan keyakinan terkabulnya do’a sebagai senjata terkuat sorang muslim, tak henti dalam tiap shalat ku selipkan do’a untuk saudara-saudaraku di sana.

Robbana, jadikan saudara-saudaraku di manapun mereka berada yang terus berjuang dan bertahan pada diin-Mu bisa semulia para sahabat terdahulu. Yang dengan gigihnya, dengan sabarnya, dengan segala yang mereka punya terus bertahan dan berjuang dalam segala keterbatasannya. Aku seringkali bertanya ya Allah, mengapa tidak Kau hancurkan dan binasakan mereka yang menindas saudaraku dan bahkan agama mulia ini seperti saat dulu Kau binasakan pasukan bergajah Abrahah yang ingin menghancurkan kakbah? Mengapa tidak ya Allah? Ku yakin kuasa-Mu, tak pernah kuragukan itu. Namun lagi-lagi jiwa pendosa ini menghalangi semua tanya itu kembali pada perenungan panjang diri sendiri.   

Ah, surga masih jauh...

Perenungan ini mengembalikanku pada kenyataan diri yang hina ini.
Robbana...Engkau tahu bahwa jiwa pendosa ini masih mecoba untuk bisa memperbaiki diri. Ibadah yang minim dan tak khusyuk ini sepertinya belum layak kupersembahkan. Perjuangan untuk menahan hawa nafsu ini hanya sekedar janji manusia hina yang tak pantas menerima setelah semua karunia-Mu. Bahkan menutup auratpun belum bisa sempurna seperti akhwat-akhwat luar biasa yang begitu ku kenal dan kukagumi dengan dakwahnya. Namun harap dan do’a dari diri yang hina ini tak pernah henti diucap dan dihaturkan. Berharap Kau bisa kabulkan do’a dan harap ini. Istiqamahkan hati ini selalu, sampai tiba akhir waktu di dunia ini...

Ya Allah jadikan umur terbaik hamba di penghujungnya, jadikan amal terbaik hamba di penghujungnya, jadikan hari-hari terbaik hamba saat bertemu dengan-Mu...

#bandung, 26 agustus 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar